Direktorat Penegakan Hukum (ED) telah mengeluarkan panggilan kepada MLA Kongres Trinamool (TMC) Jiban Krishna Saha untuk diinterogasi sehubungan dengan penyelidikannya terhadap dugaan penyimpangan dalam penipuan perekrutan guru di Benggala Barat.

Saha telah diminta untuk menghadap pejabat ED di kantor lembaga tersebut di Calcutta pada hari Senin pukul 11 ​​pagi.

Saha ditangkap oleh Biro Investigasi Pusat (CBI) pada 17 April 2023, dari rumahnya di Baarwan terkait dengan penipuan pekerjaan bernilai miliaran dolar. Namun, ia kemudian dibebaskan oleh lembaga investigasi tersebut.

Apa Itu Penipuan Perekrutan Guru di Benggala Barat?

Penipuan tersebut menjadi sorotan setelah CBI menangkap mantan menteri pendidikan negara bagian Partha Chatterjee dan beberapa pejabat dari Komisi Layanan Sekolah Benggala Barat atas dugaan keterlibatan mereka dalam perekrutan guru ilegal pada Juli 2022.

Terkait hal ini, ED melakukan penggerebekan terhadap rekan dekat Partha Chatterjee di Kolkata. Badan investigasi pusat menyita sekitar 21 crore uang tunai dan perhiasan senilai lebih dari Rs 1 crore dari kediaman Arpita Mukherjee, seorang ajudan dekat Chatterjee.

CBI dan ED sedang melakukan penyelidikan terhadap dugaan penyimpangan dalam perekrutan staf dan guru Kelompok C dan D di sekolah-sekolah yang dikelola pemerintah dan sekolah-sekolah bantuan di Benggala Barat.

Pada tahun 2014, pemberitahuan pengangkatan guru melalui Ujian Seleksi Tingkat Negara Bagian (SLST) telah dikeluarkan. Akan tetapi, proses rekrutmen baru dimulai pada tahun 2016, saat Partha Chatterjee menjabat sebagai Menteri Pendidikan negara bagian tersebut.

Saat proses rekrutmen dimulai, Pengadilan Tinggi Calcutta dibanjiri petisi yang menuduh adanya penyimpangan. Para pemohon mengklaim bahwa individu yang memperoleh nilai lebih rendah mendapat peringkat lebih tinggi dalam daftar, dan beberapa pelamar yang bahkan tidak tercantum dalam daftar prestasi menerima surat pengangkatan.

Dalam kasus terkait, pemerintah Trinamool Congress (TMC) mengeluarkan pemberitahuan pada tahun 2016 kepada Komisi Layanan Sekolah (SSC) untuk perekrutan 13.000 staf Grup D di sekolah-sekolah yang dikelola pemerintah dan sekolah-sekolah yang dibantu. Meskipun masa jabatan komisi berakhir pada tahun 2019, para pemohon menuduh bahwa proses perekrutan terus berlanjut tanpa henti.

Kasus-kasus ini menyoroti kekhawatiran signifikan tentang integritas dan transparansi proses rekrutmen dalam sistem pendidikan negara.

(Dengan masukan dari Rajesh Shah)

Diterbitkan oleh:

Akhilesh Nagari

Diterbitkan di:

4 Agustus 2024



Source link