Jumat, 2 Agustus 2024 – 13:32 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2024 akan berkisar antara 5,0 hingga 5,2 persen.

Baca Juga:

Gelar Rapat Sampai Tengah Malam, KSSK Waspadai Sederet Risiko Dinamika Ekonomi Global

“Di kuartal I (pertumbuhan ekonomi) mencapai 5,11 persen, di kuartal II kita perkirakan di 5,0 persen, dan keseluruhan tahun (2024) antara 5,0 hingga 5,2 persen,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Pusat Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2024.

Dia menjelaskan, perkiraan pertumbuhan ekonomi itu didasarkan pada peningkatan aktivitas perekonomian domestik, yang diyakini masih akan berlanjut hingga akhir tahun 2024. Hal itu menurutnya perlu dijaga, dengan terus didukung oleh langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk menjaganya.

Baca Juga:

4 Ruas Jalan Daerah 3T di Papua Rampung, Menteri Basuki: Kawasan Produksi Terhubung

Dari sisi fiskal, Menkeu menegaskan bahwa kebijakan untuk pelaksanaan APBN 2024 terutama dari sisi belanja pemerintah, akan terus difokuskan untuk menjaga stabilitas harga. Karena hal itu akan sangat menentukan daya beli masyarakat, di mana sisi konsumsi masih akan menjadi motor penggerak penting di dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Bahasa Indonesia:

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati

Baca Juga:

Rupiah Dibuka Menguat Terdorong Sinyal The Fed Pangkas Suku Bunga

“Kita juga akan terus menjalankan program perlindungan sosial terutama bagi masyarakat rentan, dan dengan demikian kita berharap dampak terhadap daya beli dan konsumsi masyarakat juga bisa terus dijaga,” ujarnya.

Kemudian dari sisi fiskal, Menkeu meyakini bahwa penyelenggaraan Pilkada serentak pada bulan November 2024, juga akan menimbulkan dampak positif terhadap aktivitas belanja serta konsumsi masyarakat.

Sementara dari sisi investasi dan dari sisi faktor domestik, Sri Mulyani memperkirakan bahwa investasi akan terus menguat sejalan dengan penyelesaian berbagai proyek-proyek infrastruktur nasional. “Yang ini saya lihat akselerasi untuk penyelesaiannya memang terus terjaga, dan juga investasi dari sektor swasta,” kata Menkeu.

Menurutnya, investasi swasta yang dibiayai oleh sektor keuangan, baik bank maupun pasar modal, diperkirakan juga masih akan terjaga. Sehingga, hal itu juga akan turut mempengaruhi konsumsi maupun investasi di dalam negeri, sampai dengan akhir tahun 2024 ini.

Bahasa Indonesia:

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Pada sisi produksi, lanjut Sri Mulyani, aktivitas perekonomian untuk sektor manufaktur dan juga dari sisi konstruksi serta perdagangan, diperkirakan juga akan tetap terjaga. Hal itu utamanya dapat dilihat dari peningkatan nilai tambah untuk hilirisasi, dan keluaran produksi yang didukung oleh keberlanjutan dari proses hilirisasi tersebut.

“Perkembangan dari yang saya sebutkan tadi, baik dari sisi permintaan domestik, konsumsi, investasi, bahkan ekspor terhadap mitra dagang utama kita, terutama sekarang India yang tumbuh sangat cepat, dan juga dari sisi produksi, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2024 secara keseluruhan kita perkirakan masih di dalam kisaran 5 hingga 5,2 persen,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Sementara dari sisi investasi dan dari sisi faktor domestik, Sri Mulyani memperkirakan bahwa investasi akan terus menguat sejalan dengan penyelesaian berbagai proyek-proyek infrastruktur nasional. “Yang ini saya lihat akselerasi untuk penyelesaiannya memang terus terjaga, dan juga investasi dari sektor swasta,” kata Menkeu.

Halaman Selanjutnya



Fuente