Sektor konstruksi merupakan sektor yang paling terkena dampak kontraksi tenaga kerja. “Jika dibandingkan tahun ke tahun, jumlah pekerja yang dipekerjakan mengalami penurunan sebesar 2,5%, yang berarti berkurangnya 156 ribu pekerja. Hasil ini sebagian besar disebabkan oleh dinamika Konstruksi (-21%, berkurangnya 100 ribu pekerja), dan pada tingkat lebih rendah oleh Industri Manufaktur (-2,3%, berkurangnya 27 ribu pekerja) dan aktivitas Real estat, bisnis, dan konstruksi ( -2,2%, 19,5 ribu lebih sedikit pekerja),” jelas Partai Buruh. “Selama tiga bulan terakhir, Konstruksi telah mengurangi tingkat kehilangan pekerjaan secara signifikan, yang merupakan hal mendasar yang menjelaskan perlambatan penurunan lapangan kerja yang tercatat di sektor swasta,” lanjutnya.

Fuente