Apakah Anda membeli ponsel tanpa mengetahui ponsel itu dicuri? Lihat apa yang harus dilakukan

Ringkasan
Membeli ponsel bekas bisa menjadi alternatif yang ekonomis, namun hal ini menimbulkan risiko hukum dan finansial jika Anda membeli perangkat curian.




Foto: Unsplash

Membeli ponsel bekas telah menjadi alternatif yang populer dan ekonomis di saat krisis. Namun, praktik ini membawa risiko yang signifikan: kemungkinan mendapatkan ponsel curian tanpa menyadarinya. Situasi ini dapat mempunyai implikasi hukum yang serius.

Brasil memiliki undang-undang yang ketat mengenai penerimaan produk curian, yang diatur dalam pasal 180 KUHP. Sekalipun pembeli tidak mengetahui asal muasal perangkat tersebut, hal tersebut dapat digolongkan sebagai tindak pidana. Undang-undang tidak membebaskan dari tanggung jawab mereka yang, karena kecerobohan atau kelalaian, tidak mengambil tindakan pencegahan yang tepat sebelum melakukan pembelian. Kelalaian tersebut bisa dibuktikan dengan pembelian ponsel dengan harga jauh di bawah pasaran atau tanpa invoice.

Hukuman bagi mereka yang tanpa sadar membeli ponsel curian bisa bermacam-macam. Apabila terbukti pembeli berbuat tanpa bermaksud melakukan tindak pidana, maka pidananya dapat diringankan, namun bukan berarti ia bebas dari tuntutan hukum.

Dalam situasi ini, tindakan terbaik adalah segera menghubungi pihak berwenang, mengembalikan perangkat, dan berkolaborasi dalam penyelidikan. Hal ini menunjukkan itikad baik dan kesediaan untuk memperbaiki kesalahan, yang dapat mempengaruhi keputusan kasus secara positif.

Memeriksa asal perangkat sebelum membeli sangat penting untuk menghindari masalah seperti itu. Nomor IMEI yang secara unik mengidentifikasi setiap ponsel dapat dilihat untuk memeriksa apakah perangkat diblokir karena pencurian. Selain itu, persyaratan faktur menjamin bahwa ponsel tersebut diperoleh secara sah.

Konsumen perlu mewaspadai bahaya membeli ponsel tanpa kehati-hatian. Selain risiko hukum, ada juga kemungkinan kerugian finansial, karena jika terdeteksi dicuri, ponsel bisa diblokir sehingga tidak bisa digunakan. Oleh karena itu, meskipun pembeli tidak menghadapi konsekuensi hukum yang serius, mereka tetap dapat kehilangan uang yang diinvestasikan pada perangkat tersebut.

Kenyataannya adalah pasar ponsel bekas sering kali berfungsi sebagai saluran penjualan kembali perangkat curian, dan siapa pun yang membeli salah satu produk tersebut, meskipun secara tidak langsung, telah memicu rantai kriminal. Hal ini memperkuat pentingnya membeli telepon seluler dari sumber yang dapat dipercaya dan mengambil semua tindakan yang mungkin untuk memverifikasi legalitas transaksi.

João Valença adalah seorang pengacara dan salah satu pendiri firma VLV Advogados.

Fuente