Drama ini muncul di tengah perselisihan mendalam antara pasangan pendiri raksasa e-commerce Rusia, yang sedang dalam proses perceraian.

Diterbitkan


Waktu membaca: 2 menit

Seorang petugas polisi Rusia berjaga di pintu masuk gedung kantor pengecer Rusia Wildberries, setelah percobaan penggerebekan di pusat kota Moskow, 18 September 2024. (ALEXANDER NEMENOV / AFP)

Penembakan di markas besar perusahaan Wildberries di Moskow pada Rabu 18 September menyebabkan dua orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka, termasuk dua petugas polisi, penyelidik mengumumkan. Sebuah drama yang muncul dengan latar belakang perselisihan mendalam antara pasangan pendiri raksasa e-commerce Rusia, yang sedang dalam proses perceraian. Tatiana Bakaltchouk, wanita terkaya di Rusia, dan Vladislav Bakaltchouk telah berdebat selama beberapa minggu mengenai masa depan perusahaan, yang 99% sahamnya dimilikinya dan 1% dimiliki oleh suaminya.

Kisah ini sangat menggemparkan dan jarang terjadi, terutama karena penembakan itu terjadi beberapa ratus meter dari Kremlin, di lingkungan yang sangat aman. Kantor berita Rusia juga melaporkan lusinan penangkapan, namun pihak berwenang belum mengomentari hal ini. Tim AFP melihat beberapa mobil polisi dan ambulans dengan lampu berkedip menyala di depan kantor pusat perusahaan. Penyidik ​​​​sedang bekerja di lokasi kejadian.

Menurut akun Telegram Tatiana Bakaltchouk, awalnya suaminya “mencoba memasuki kantor”didampingi oleh dua mantan pemimpin kelompok dan individu bersenjata. Kelompok Wildberry menyatakan dalam komentarnya kepada AFP bahwa “Orang-orang bersenjata yang menemani Vladislav Bakalchuk (saat itu) adalah orang pertama yang melepaskan tembakan”Bahasa Indonesia: “melukai” petugas polisi dan penjaga keamanan.

Sang suami, pada bagiannya, memberikan penjelasan fakta yang sangat berbeda. Vladislav Bakaltchouk, 47, meyakinkan melalui Telegram bahwa keamanan adalah prioritas utama. “menolak untuk membiarkan (mereka) lewat”, sebelum“penembakan (sebenarnya) terjadi”menyakiti rekan-rekannya menurut dia. “Orang-orang saya tidak bersenjata, kami dilindungi oleh petugas polisi. Tembakan pertama datang dari dalam gedung”katanya, mengacu pada “panik” orang-orang di sana dan “asap di mana-mana”. Sang suami mengaku sudah pergi ke markas “untuk merundingkan penghentian pembangunan gudang”salah satu poin perselisihan dengan istrinya yang bersumpah akan hal itu “tidak ada yang setuju untuk berdiskusi” Rabu.

Wildberry, didirikan pada tahun 2004, hadir di beberapa negara bekas Uni Soviet dan menerima lebih dari 10 juta pesanan setiap hari. Kisah sukses ini menjadikan Tatiana Bakaltchouk, 48, wanita terkaya di Rusia. Kekayaannya diperkirakan oleh Forbes sebesar $7,9 miliar.



Fuente