Jumat, 13 September 2024 – 09:27 WIB

Jakarta, VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menguat 7 poin atau 0,10 persen di level 7.805, pada pembukaan perdagangan Jumat, 13 September 2024.

Baca Juga:

IHSG Diprediksi Tancap Gas ke Area Resistance, Intip Rekomendasi Saham Potensial Cuan

Kepala Analis Riset Ritel BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG berpotensi menguat terbatas pada perdagangan hari ini.

“Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas dengan semakin dekatnya The Fed memangkas rate minggu depan,” kata Fanny dalam riset hariannya, Jumat, 13 September 2024.

Baca Juga:

Saham Adaro Energy Moncer Seiring Kabar Pelepasan Anak Usaha

Bahasa Indonesia:

Bursa saham Asia serentak menguat pada perdagangan Kamis kemarin, mengikuti reli yang didorong oleh saham teknologi di Wall Street.

Baca Juga:

Dibuka Menghijau, IHSG Diprediksi Bakal Kembali Menguat

Sementara itu, dolar AS mempertahankan penguatannya setelah inflasi inti AS sedikit lebih tinggi dari perkiraan, yang memupuskan harapan pemotongan suku bunga oleh The Fed pekan depan.

Indeks Nikkei 225 Jepang melesat 3,41 persen, diikuti Kospi Korea Selatan naik 2,34 persen, Hang Seng (HSI) Hong Kong menguat 0,77 persen, ASX 200 Australia naik 1,10 persen, dan Straits Times Singapura naik 0,72 persen.

Para investor kini menantikan keputusan kebijakan dari Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan diumumkan pada hari ini, di mana pemotongan suku bunga hampir dipastikan.

Di sisi lain, data AS menunjukkan indeks harga konsumen inti (CPI) naik 0,28 persen pada Agustus, dibandingkan dengan perkiraan sebesar 0,2 persen.

“Tingkat mendukung IHSG di 7700-7770, sedangkan level melawan berada di 7830-7860,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Para investor kini menantikan keputusan kebijakan dari Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan diumumkan pada hari ini, di mana pemotongan suku bunga hampir dipastikan.

Halaman Selanjutnya



Fuente