Menteri Keuangan dan Menteri Koordinator Perekonomian, Wale Edun, mengumumkan bahwa Kilang Dangote akan mulai mendistribusikan Premium Motor Spirit (PMS) pada hari Minggu hanya kepada NNPC untuk saat ini.
Edun, yang diwakili oleh Ketua Eksekutif Dinas Pendapatan Darat Federal (FIRS), Dr. Zacch Adedeji, menyampaikan pengungkapan ini dalam jumpa pers di Abuja pada hari Jumat.
Dia berkata, “Saya gembira mengumumkan bahwa semua kesepakatan telah selesai dan pemuatan gelombang pertama PMS dari Kilang Dangote akan dimulai pada hari Minggu, 15 September.”
“Sejak 1 Oktober, NNPC Ltd. akan mulai memasok sekitar 385 ribu barel minyak mentah per hari ke Kilang Dangote, yang akan dibayar dalam Naira. Sebagai imbalannya, Kilang Dangote akan memasok PMS dan solar dengan nilai yang setara ke pasar domestik, yang akan dibayar dalam Naira.”
“Diesel akan dijual dalam Naira oleh Kilang Dangote kepada pembeli yang berminat. PMS hanya akan dijual ke NNPC, NNPC selanjutnya akan menjual ke berbagai pemasar untuk saat ini,”
Edun menyatakan bahwa semua biaya regulasi terkait, termasuk biaya dari Otoritas Pelabuhan Nigeria (NPA) dan Badan Administrasi dan Keselamatan Maritim Nigeria (NIMASA), akan dibayarkan dalam Naira.
Ia juga menyebutkan rencana untuk mendirikan pusat koordinasi terpadu untuk mengoordinasikan layanan dari badan regulasi dan keamanan, beserta pemangku kepentingan lainnya, guna memastikan kelancaran pelaksanaan inisiatif tersebut. Pusat koordinasi ini akan berlokasi di Kantor NPA di Lagos.
Edun lebih lanjut menjelaskan bahwa komite teknis, yang mengembangkan inisiatif tersebut, akan bertransisi menjadi komite implementasi, eksekusi, dan pemantauan, yang beroperasi di Lagos selama tiga hingga enam bulan ke depan.
Persetujuan FEC untuk menjual minyak mentah dalam Naira
Edun mencatat bahwa Dewan Eksekutif Federal (FEC), yang dipimpin oleh Presiden Bola Tinubu, telah menyetujui penjualan minyak mentah ke kilang lokal dalam Naira, dengan produk minyak bumi juga dibeli dalam Naira.
Dia menjelaskan bahwa inisiatif ini akan mengurangi tekanan pada Naira, memangkas biaya transaksi yang tidak perlu, dan meningkatkan ketersediaan produk minyak bumi di negara ini.
Menteri tersebut menambahkan bahwa komite implementasi yang diketuainya, bersama dengan komite teknis, telah bekerja sama erat dengan NNPCL dan Dangote Refinery untuk menyelesaikan modalitas guna melaksanakan persetujuan FEC.
Latar belakang cerita
Lebih dari setahun setelah peresmian kilang minyak dan pabrik petrokimia Dangote berkapasitas 650.000 barel, perusahaan mengumumkan bahwa mereka akhirnya memulai penyulingan bensin dan akan mulai mendistribusikannya awal bulan ini.
Meskipun awalnya terjadi perdebatan dengan otoritas di industri minyak, Dewan Eksekutif Federal (FEC) menyetujui penjualan minyak mentah ke kilang Dangote di Naira dan juga meminta produsen minyak untuk memprioritaskan pasokan ke kilang tersebut dan kilang lokal lainnya di negara tersebut.
Rencana untuk menjual bensin hanya kepada NNPC dan kemudian menjualnya kepada pemasar lain bertentangan dengan posisi NNPC sebelumnya yang menyatakan bahwa mereka bukan satu-satunya pembeli bensin dari kilang dan pemasar lain bebas untuk melakukannya.
