TAHUN |
Diperbarui:
29 Juli 2022 15:54 ADALAH

Guwahati (Assam) [India]29 Juli (ANI): Beberapa jam setelah pihak berwenang menangkap beberapa orang di Assam karena diduga memiliki hubungan dengan kelompok teroris, Kepala Menteri Assam Himanta Biswa Sarma pada hari Jumat mengatakan bahwa sekitar 10 orang telah ditangkap dan pernyataan mereka dicatat.
“Sekitar 10 orang telah ditangkap, pernyataan mereka dicatat. Kepolisian Bengaluru telah membagikan informasi mengenai bagaimana para terdakwa memperoleh dana dari Bangladesh dan laporan bank mereka,” kata Sarma kepada awak media hari ini.
Dalam operasi besar-besaran di negara bagian Assam di timur laut, 11 orang ditahan pada hari Kamis karena dugaan hubungan mereka dengan kelompok teroris global termasuk Al-Qaeda di Sub-benua India (AQIS) dan Ansarullah Bangla Team (ABT) yang berbasis di Bangladesh. Salah satu orang yang ditahan juga merupakan guru madrasah di negara bagian tersebut.
Menurut polisi, 11 orang yang ditahan kemarin dari distrik Morigaon, Barpeta, Guwahati dan Goalpara di Assam, “terkait dengan fundamentalisme Islam” dan memiliki hubungan dengan AQIS dan ABT. Tindakan lebih lanjut akan diambil sesuai hukum.
Kepala Menteri Himanta Biswa Sarma, yang mengecam keras “modul Jihadi” di negara bagian itu, mengatakan bahwa banyak informasi yang diharapkan dari penangkapan ini.
“Dari kemarin hingga hari ini, kami telah menangkap dua modul Jihadi di distrik Barpeta dan Morigaon di Assam dan menangkap semua orang yang terlibat dengan modul Jihadi. Tindakan terkoordinasi ini bersama dengan badan kepolisian nasional merupakan upaya terkoordinasi dan kami akan mendapatkan lebih banyak informasi dari penangkapan ini,” kata Sarma.
Menurut Kepolisian Assam, Mustafa alias Mufti Mustafa, yang merupakan terdakwa dalam kasus tersebut, adalah penduduk Saharia Gaon di distrik Morigaon, dan anggota aktif Ansarullah Bangla Team (ABT) yang terkait dengan Al Qaeda di Sub-benua India (AQIS).
Dia adalah perantara keuangan penting modul ABT di India. (ANI)



Fuente