Panitera JAMB Desak Pemerintah Federal Terapkan Bahasa Isyarat Sebagai Bahasa Kedua

Panitera Badan Penerimaan dan Matrikulasi Gabungan (JAMB), Prof. Ish-aq Oloyede telah mendesak Pemerintah Federal untuk mengadopsi Bahasa Isyarat Nigeria (NSL) sebagai bahasa resmi nasional kedua.

Oloyede yang berbicara di Konferensi Regional Afrika pertama tentang Kesempatan yang Sama dalam Mengakses Pendidikan Tinggi (ARCEAHED) yang diadakan di Abuja pada hari Selasa, menyatakan bahwa pengadopsian bahasa tersebut akan menjadi sebuah demonstrasi besar empati bagi sejumlah besar warga Nigeria dengan gangguan pendengaran.

Ia juga meminta pemerintah untuk mendirikan dan melampirkan pada Komisi Nasional Penyandang Disabilitas, sebuah pusat layanan pendukung bagi penyandang disabilitas dengan setidaknya satu cabang di setiap zona geo-politik federasi.

“Pusat tersebut, dengan bantuan lembaga seperti JAMB Equal Opportunity Group, akan mampu menarik teknologi dan kebijakan yang tepat untuk mempermudah kehidupan dan belajar bagi orang-orang dengan kebutuhan khusus. Pusat tersebut, seperti FGN Supportive Services for the Deaf, yang berlokasi di Universitas Ilorin dan pusat-pusat serupa yang didirikan oleh Kementerian Pendidikan Federal harus diaktifkan kembali dan didanai untuk mencapai tujuan mulia yang menjadi tujuan pendiriannya,” katanya.

Ia mencatat bahwa konferensi tersebut menghadirkan kesempatan penting bagi JAMB dan berbagai pemangku kepentingan dalam sektor pendidikan untuk mengumpulkan wawasan penting dalam memajukan pendidikan inklusif.

“Pendidikan tetap menjadi landasan aktualisasi diri, dan merupakan tanggung jawab kolektif kita untuk memastikan bahwa setiap individu, terlepas dari kemampuannya, memiliki akses ke pendidikan tinggi.

“Oleh karena itu, JAMB berkomitmen untuk membina forum-forum yang memfasilitasi diskusi mengenai strategi inovatif guna meningkatkan kesempatan pendidikan bagi seluruh warga negara, khususnya penyandang disabilitas.

“Saya menghimbau semua pihak yang hadir untuk terlibat secara bijaksana, berbagi kritik yang membangun, dan berkolaborasi dalam langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan lingkungan pendidikan bagi para penyandang disabilitas,” katanya.

Panitera memuji Kelompok Kesempatan yang Sama JAMB yang dipimpin Peter Okebukola karena menyediakan dukungan penting bagi kandidat penyandang disabilitas.

“Seperti biasa, izinkan saya menyampaikan terima kasih kepada atasan saya, Yang Terhormat Prof. Peter Okebukola, yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Universitas Nasional dan Profesor Emeritus Pendidikan Sains dan TIK atas layanan luar biasa yang diberikan secara cuma-cuma oleh dirinya dan tim akademisi serta teknokrat ternama yang sangat berdedikasi.

“Berkat usaha mereka, para kandidat ini dapat mengikuti Ujian Matrikulasi Tersier Terpadu tahunan dengan percaya diri, didukung oleh petugas meja khusus yang memastikan bahwa para kandidat yang memenuhi syarat menerima penerimaan yang seharusnya mereka dapatkan,” katanya.

Fuente