Dalam sebuah wawancara yang diberikan kepada media Inggris pada tanggal 10 September, Louis Bonnet berbicara tentang persidangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini. Dominique Pelicot dituduh membius istrinya dan mengundang orang asing untuk memperkosanya selama hampir sepuluh tahun.

Diterbitkan


Waktu membaca: 1 menit

Gisèle Pélicot tiba di pengadilan Avignon (Vaucluse), 17 September 2024. (CHRISTOPHE SIMON / AFP)

Wawancara tersebut hampir luput dari perhatian pihak Perancis, namun mengejutkan pihak luar, khususnya di Inggris. Walikota Mazan, Louis Bonnet, ditanyai pada 10 September oleh BBC tentang gugatan atas nama kotamadya. “Ini bisa jadi lebih serius,” katanya kepada jurnalis Inggris. Dominique Pelicot, 71, dituduh membius istrinya dan mengundang orang asing untuk memperkosanya selama hampir sepuluh tahun. Dia akan hadir di hadapan pengadilan pidana departemen Vaucluse hingga Desember, bersama 50 pria lainnya.

Selama wawancara ini, Louis Bonnet mengutuk fakta (“apa yang terjadi sangat serius”), namun tampaknya meminimalkan trauma Gisèle Pelicot dan keluarganya. “Ketika ada anak-anak yang terlibat atau perempuan terbunuh, hal ini sangat serius, karena tidak ada jalan untuk kembali (…) Tapi mereka tidak mati”kata anggota dewan, yang juga berpendapat bahwa desanya tidak seharusnya melakukan hal tersebut “memiliki ingatan akan kejahatan yang melampaui batas yang dapat dianggap dapat diterima”.

Terakhir, Louis Bonnet tidak segan-segan membandingkan Gisèle Pelicot dengan korban lain dari kota tetangga Carpentras (Vaucluse), menurut koresponden BBC Prancis. Walikota percaya bahwa yang terakhir “dalam keadaan sadar pada saat pemerkosaan dan akan mengalami trauma fisik dan mental dalam waktu yang lama, yang bahkan lebih serius”.

Banyak netizen, terutama di luar negeri, yang mengecam keras ucapan anggota dewan Mazan tersebut. “Walikota Bonnet jelas merupakan bagian dari masalah ini. Saya berharap warga akan memperjelas hal ini dalam beberapa bulan mendatang. sangat marah seorang pengguna jejaring sosial. Dalam forum yang disampaikan oleh Walipenulis dan jurnalis Inggris Yvonne Robets menilai hal itu “kisah menjijikkan ini seharusnya ada saatnya”.



Fuente