Panitia yang dibentuk untuk membahas RUU Perubahan Wakaf telah mengalami perang kata-kata dan pertikaian politik yang sengit sejak awal.

Menurut sumber, hari Kamis tidak berbeda, dengan beberapa putaran bentrokan meletus di antara anggota mengenai peran Kolektor, kehadiran anggota non-Muslim di dewan, dan undang-undang pembatasan pada properti Wakaf.

Pihak yang menentang RUU tersebut berpendapat bahwa ketentuan saat ini memungkinkan siapa saja untuk menggugat status properti Wakaf. Hal ini dapat menjadi masalah, terutama untuk properti kuno yang telah berusia puluhan tahun dan tidak memiliki dokumentasi yang relevan.

Ada pula penentangan keras terhadap kekuasaan sewenang-wenang yang diberikan kepada Kolektor.

Sumber melaporkan bahwa pertemuan tersebut meliputi presentasi oleh Wakil Rektor Universitas Hukum Nasional Chanakya, perwakilan dari kelompok Muslim Pasmanda, dan anggota Dewan Hukum Pribadi Muslim.

Sejauh ini, panitia telah menerima tanggapan dari berbagai pihak di seluruh negeri melalui email dan pos. Lebih dari 95.00.000 email telah diterima secara daring, yang semuanya sedang disaring untuk mendapatkan tanggapan.

Komite telah melakukan perjalanan ke beberapa kota, termasuk Chennai, Mumbai, Hyderabad, Bengaluru, dan Ahmednagar, untuk mengumpulkan masukan dan berinteraksi dengan para pemangku kepentingan.

Ketegangan meningkat selama presentasi oleh Faizan Mustafa, Wakil Rektor Universitas Hukum Nasional Chanakya. Sumber-sumber mengungkapkan bahwa anggota parlemen BJP Medha Kulkarni melontarkan interupsi selama presentasinya tetapi berulang kali disela oleh anggota oposisi.

Seorang anggota mengatakan kepada India Today bahwa adu mulut meningkat hingga Kulkarni menuduh seorang anggota oposisi menghinanya dan menuntut permintaan maaf. Situasi menjadi tegang, dan ketua komite Jagdambika Pal harus turun tangan untuk memulihkan ketertiban. Namun, anggota parlemen BJP itu bersikeras meminta maaf kepada publik.

Diterbitkan Oleh:

Rishabh Sharma

Diterbitkan pada:

19 September 2024



Source link