Proyek mengakhiri diskriminasi terhadap perempuan dalam kompetisi PM dan Pemadam Kebakaran

“Para pakar keamanan publik, selain menyimpulkan bahwa perempuan menjalankan fungsi mereka sama baiknya dengan laki-laki, juga menunjukkan beberapa keuntungan yang didapat dari partisipasi perempuan dalam kepolisian,” kata pencipta proyek tersebut, Senator Jorge Kajuru.

Kompetisi Polisi Militer (PM) dan Pemadam Kebakaran Militer tidak akan bisa memberikan batasan pengisian lowongan oleh perempuan, jika proyek senator diubah menjadi undang-undang. Jorge Kajuru (PSB-GO) yang mulai diproses di Komite Keamanan Publik Senat (CSP).




Proposal melarang batasan lowongan bagi perempuan atau kuota maksimum untuk panggilan

Foto: Badan Senado / Perfil Brasil

RUU 307/2024 mengubah Undang-Undang Organik Nasional Polisi Militer dan Pemadam Kebakaran (UU 14.571 Tahun 2023) yang melarang penetapan batasan lowongan bagi perempuan atau kuota maksimal pemanggilan perempuan. Kajuru mengatakan meski banyak prestasi yang diraih perempuan dalam beberapa dekade terakhir, para PM dan petugas pemadam kebakaran masih menolak kesetaraan gender, yang menurutnya melanggar prinsip isonomi.

“Beberapa negara bagian di Brazil telah menetapkan pembatasan masuknya perempuan, baik dengan menetapkan persentase maksimum partisipasi mereka dalam angkatan kerja, atau dengan menetapkan bahwa hanya sebagian dari lowongan di setiap kompetisi yang dapat diisi oleh perempuan. Fraksi ini biasanya tidak dapat diisi oleh perempuan. melebihi 10%, membentuk diskriminasi yang nyata dan inkonstitusional”, dibenarkan senator.

Kajuru juga mengingatkan bahwa undang-undang negara yang membatasi masuknya perempuan telah ditentang di pengadilan karena melanggar Konstitusi, namun ia menganggap bahwa undang-undang nasional yang mengatur hal tersebut akan lebih efektif dibandingkan tindakan hukum ganda. Menurut anggota parlemen tersebut, diskriminasi gender merugikan pelaksanaan kegiatan kepolisian.

“Para pakar keamanan publik, selain menyimpulkan bahwa perempuan menjalankan tugas mereka sama baiknya dengan laki-laki, juga menunjukkan beberapa keuntungan yang didapat dari partisipasi perempuan dalam kepolisian, termasuk: penggunaan kekuatan berlebihan kurang umum dilakukan dalam pendekatan yang dilakukan oleh petugas polisi perempuan; lebih siap menghadapi kejahatan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga; hubungan antara polisi dan masyarakat akan lebih baik jika kehadiran perempuan di perusahaan lebih besar”tambah Kajuru, membenarkan proyek tersebut.

* Artikel diterbitkan dengan informasi dari Agência Senado.



Fuente