- Ekonomi hanya tumbuh 1 persen
Perekonomian Australia kini tumbuh pada laju paling lambat sejak resesi awal tahun 1990-an di luar pandemi.
Produk domestik bruto hanya tumbuh 1 persen dalam setahun hingga Juni – jauh di bawah rata-rata jangka panjang sebesar 3 persen.
Di luar pandemi 2020, ini adalah laju pertumbuhan ekonomi tahunan paling lambat sejak resesi 1991 – kemerosotan ekonomi terakhir yang dipicu oleh kenaikan suku bunga yang agresif.
Australia belum berada dalam resesi teknis, yang didefinisikan sebagai kontraksi ekonomi selama dua kuartal berturut-turut.
Namun, negara ini telah mengalami resesi per kapita sejak pertengahan 2023, dengan output untuk setiap warga Australia menyusut sebesar 1,5 persen selama tahun keuangan lalu.
Walaupun produktivitas tumbuh lemah sebesar 0,5 persen sepanjang tahun, pada kuartal Juni produktivitas turun sebesar 0,8 persen selama tiga bulan.
Krisis biaya hidup benar-benar menyakitkan dengan pengeluaran rumah tangga turun sebesar 0,2 persen, menandai penurunan terburuk sejak pertengahan 2021 ketika wabah Delta menyebabkan penguncian di Sydney dan Melbourne.
Australia juga mengalami rekor jumlah kebangkrutan bisnis, menyusul kenaikan suku bunga Bank Sentral sebanyak 13 kali pada tahun 2022 dan 2023.
Perekonomian Australia kini tumbuh pada laju paling lambat sejak resesi awal tahun 1990an
Pemerintah Buruh Perdana Menteri Anthony Albanese akan menghadapi pemilih pada bulan Mei tahun depan, dengan Gubernur Bank Sentral Michele Bullock bulan lalu mengesampingkan pemotongan suku bunga sebelum Natal.
Angsuran hipotek variabel telah melonjak sebesar 68 persen sejak Mei 2022, dengan suku bunga tunai RBA pada level tertinggi dalam 12 tahun sebesar 4,35 persen.
Julia Gillard kehilangan mayoritas partai Buruh pada tahun 2010, menyusul Krisis Keuangan Global, bahkan ketika pertumbuhan ekonomi tahunan berada pada angka 3,3 persen yang jauh lebih baik setelah adanya program stimulus besar-besaran.
Bahkan ketika ekonomi sedang membaik, ia terpaksa membentuk pemerintahan minoritas bersama Partai Hijau dan independen, dengan jajak pendapat menunjukkan nasib serupa menanti Pemerintah Albanese pada tahun 2025.
Aktivitas ekonomi yang lemah secara tradisional telah membuat sulit bagi pemerintahan Buruh untuk terpilih kembali dengan Paul Keating hanya menang pada pemilihan tahun 1993 karena lawannya dari Partai Liberal John Hewson telah mengusulkan GST sebesar 15 persen yang dibenci.
Meskipun laju pertumbuhan tahunan sebesar 1 persen merupakan yang terburuk sejak tahun 1991, laju tersebut sedikit lebih baik dari perkiraan Bank Sentral sebesar 0,9 persen, yang disampaikan dalam pernyataan bulan Agustus tentang kebijakan moneter.
Pasar keuangan juga memperkirakan kenaikan 0,9 persen.
Pemerintah Buruh Perdana Menteri Anthony Albanese akan menghadapi pemilih pada bulan Mei tahun depan, dengan Gubernur Bank Sentral Michele Bullock bulan lalu mengesampingkan pemotongan suku bunga sebelum Natal.
