Ribuan mahasiswa di Universitas York diminta untuk tidak memanggil orang dengan sebutan ‘paruh baya’ atau ‘OAP’ karena sebutan tersebut ‘berbahaya’ – sementara 30.000 mahasiswa di Bristol diperintahkan untuk menghilangkan ‘semua label’ sama sekali

Ribuan mahasiswa di York telah diperingatkan untuk tidak memanggil orang dengan sebutan ‘paruh baya’ atau ‘OAP’ karena sebutan itu ‘berbahaya’.

York St. John menyarankan agar 6.500 mahasiswanya menghindari penggunaan batasan usia apa pun untuk mencegah pelanggaran terhadap orang berusia 40-an dan 50-an serta orang lanjut usia.

Sementara itu, Universitas Bristol telah mendesak 30.000 mahasiswanya untuk menyingkirkan semua ‘label’ – termasuk Baby Boomer dan Gen X – karena ‘stereotipe negatif’ yang mereka ‘perkuat’.

Menurut laporan dari MatahariYork St. John mengatakan pedoman itu hanya ‘rekomendasi’.

‘Kami tidak melarang kata-kata dan mendukung kebebasan berbicara,’ katanya.

Dua universitas di Inggris menghimbau mahasiswanya untuk tidak mengucapkan kata-kata tertentu karena takut menyinggung orang lain

Universitas Bristol (gambar) telah mendesak 30.000 mahasiswanya untuk menyingkirkan semua 'label' - termasuk Baby Boomer dan Gen X

Universitas Bristol (gambar) telah mendesak 30.000 mahasiswanya untuk menyingkirkan semua ‘label’ – termasuk Baby Boomer dan Gen X

York St. John (gambar) menyarankan agar 6.500 mahasiswanya menghindari penggunaan batasan usia untuk mencegah pelanggaran terhadap orang lain

York St. John (gambar) menyarankan agar 6.500 mahasiswanya menghindari penggunaan batasan usia untuk mencegah pelanggaran terhadap orang lain

MailOnline telah menghubungi Universitas Bristol dan York St. John untuk memberikan komentar.

Pada tahun 2022, staf universitas dan sekolah tinggi diminta untuk berhenti menyebut orang lanjut usia dengan sebutan ‘OAP’ dan ‘pensiunan’ karena khawatir dianggap ‘agenis’.

Pejabat di sejumlah lembaga termasuk Universitas Manchester memerintahkan staf untuk menyebut orang berusia di atas 60 tahun sebagai ‘individu dewasa’, ‘orang tua’, atau sekadar ‘pelajar’.

Tuntutan tersebut muncul sebagai bagian dari serangkaian ‘bahasa inklusif’ terbaru yang diluncurkan ke lembaga pendidikan yang juga memperingatkan orang untuk tidak menggunakan istilah seperti ‘penderita diabetes’ atau ‘buta’.

Fuente