Vladimir Putin memiliki beberapa opsi pembalasan jika Barat mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauhnya untuk menyerang Rusia. Ini termasuk uji coba nuklir. Para ahli mengklaim bahwa Rusia mungkin menggunakan senjata nuklir sebagai respons terhadap penggunaan rudal asing oleh Ukraina. Untuk ini dia sudah mempersiapkan ujiannya. Selain itu, Rusia juga mempunyai opsi untuk menyerang aset atau pos terdepan militer Inggris.

Presiden Putin memperingatkan

Ketika ketegangan Timur-Barat mengenai Ukraina memasuki fase baru dan berbahaya, Perdana Menteri Inggris Keir Starr dan Presiden AS Joe Biden sedang merundingkan apakah akan menggunakan Kiev untuk mencapai tujuan Rusia. Di tengah upaya Amerika dan Inggris, Presiden Putin mengeluarkan peringatan paling jelas pada hari Kamis. Ia mengatakan bahwa jika Barat mengambil langkah seperti itu, maka sifat konfliknya akan berubah. Karena dengan begitu dia akan berperang langsung dengan Rusia.

Rusia akan merespons Amerika dan Inggris

Rusia juga telah memperingatkan AS dan Inggris bahwa mereka akan merespons dengan tepat jika Ukraina diizinkan menggunakan rudal asing untuk melawan Rusia. Namun, pada bulan Juni ia berbicara tentang pilihan untuk mempersenjatai musuh-musuh Barat di luar negeri dengan senjata Rusia untuk menyerang sasaran-sasaran Barat, serta mengerahkan rudal konvensional di lokasi antara Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa.

Rusia belum pernah melakukan uji coba nuklir sejak tahun 1990

Cohen mengatakan Rusia belum melakukan uji coba senjata nuklir sejak tahun 1990, setahun sebelum jatuhnya Uni Soviet. Dalam skenario seperti itu, ledakan nuklir akan menandakan dimulainya era yang lebih berbahaya. Menanggapi meningkatnya dukungan NATO terhadap Ukraina, ia memperingatkan bahwa hal ini dapat menyebabkan Putin mengambil langkah-langkah berbahaya, seperti uji coba nuklir, jika ia merasa dianggap lemah. Ia kemudian berkata, “Uji coba nuklir merupakan hal yang baru. Saya tidak akan mengesampingkan hal ini dan hal ini akan sejalan dengan penghapusan banyak rezim keamanan internasional yang ditandatangani oleh Rusia selama beberapa tahun terakhir.”

Fuente