Pembakar menyerang jaringan kereta api berkecepatan tinggi Prancis Jumat dini hari, menimbulkan kebakaran yang melumpuhkan perjalanan kereta api ke Paris bagi sekitar 800.000 orang di seluruh Eropa, termasuk para atlet yang akan menghadiri upacara pembukaan Olimpiade.
Dengan menargetkan lokasi-lokasi terpencil yang jauh dari ibu kota, serangan yang tampaknya terkoordinasi itu bertujuan untuk memutus jalur kereta api menuju kota dari segala arah. Kebakaran sebagian besar terjadi di pipa-pipa yang berisi kabel sinyal penting untuk sistem yang dikenal sebagai TGV.
Tidak ada laporan korban luka. Wali Kota Paris Anne Hidalgo mengatakan kerusakan tersebut tidak akan memengaruhi upacara, di mana 7.000 atlet Olimpiade akan berlayar menyusuri Sungai Seine melewati monumen-monumen ikonik Paris seperti Katedral Notre-Dame, Museum Louvre, dan Musee d’Orsay.
Kebakaran dilaporkan terjadi sebelum fajar di dekat rel pada tiga jalur terpisah, yang menyebabkan gangguan yang meluas. Upaya pembakaran lainnya, di selatan Vergigny, digagalkan oleh petugas kereta api yang menakuti beberapa tersangka.
Pihak berwenang Prancis tidak mengomentari secara terbuka siapa yang mungkin melakukan serangan itu atau mengapa; tidak ada dari mereka mengatakan sabotase itu terkait langsung dengan Olimpiade.
Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal mengatakan badan intelijen dikerahkan untuk menemukan pelaku pembakaran, yang serangannya ia gambarkan sebagai “direncanakan” dan “diperhitungkan.”
Bukti menunjukkan “keinginan untuk menyakiti secara serius” rakyat Prancis, kata CEO perusahaan kereta api nasional SNCF, Jean-Pierre Farandou, yang memperkirakan jumlah pelanggan yang terkena dampak mencapai 800.000.
“Tempat-tempat tersebut dipilih secara khusus untuk menghadapi dampak paling serius, karena setiap kebakaran memutus dua jalur.”
Perusahaan kereta api itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam bahwa mereka akan memastikan transportasi untuk semua delegasi Olimpiade, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Mereka meningkatkan pengawasan darat dan udara, termasuk dengan 50 pesawat nirawak.
Jaksa di Paris membuka penyelidikan nasional, dengan mengatakan kejahatan tersebut mencakup kerusakan properti yang mengancam “kepentingan mendasar” negara dan dapat dijatuhi hukuman penjara hingga 20 tahun.
Atlet Jerman batal hadiri upacara pembukaan
Dua dari empat kereta yang membawa atlet ke Paris di jalur barat dihentikan beberapa jam sebelum upacara pembukaan, kata seorang pejabat SNCF.
Dua atlet Jerman yang sedang berada di kereta menuju Paris untuk menghadiri upacara pembukaan harus kembali ke Belgia karena penutupan, kantor berita Jerman dpa melaporkan. Perbaikan sedang dilakukan sementara polisi melakukan uji forensik.
“Kami harus memperbaiki kabel demi kabel, jadi ini pekerjaan yang sangat teliti,” kata Farandou, eksekutif SCNF.
Menteri Transportasi Prancis Patrice Vergriete mengatakan lalu lintas kereta api mulai dilanjutkan pada sore hari.
Pejabat perkeretaapian mengatakan mereka memperkirakan sebagian besar kereta akan beroperasi kembali pada hari Sabtu, dengan kemungkinan penundaan. Beberapa gangguan kemungkinan akan berlanjut hingga hari Minggu.
Serangan itu terjadi di tengah ketegangan global dan peningkatan tindakan keamanan saat kota tersebut bersiap untuk Olimpiade 2024.
Pihak berwenang Prancis mengatakan mereka menggagalkan beberapa rencana untuk mengganggu Olimpiade.
Polisi menuju kantor polisi Paris
Kepolisian prefektur Paris “memusatkan personelnya di stasiun-stasiun kereta Paris” setelah serangan itu, kata Laurent Nunez, kepala kepolisian Paris, kepada televisi France Info.
Di ibu kota, 35.000 petugas polisi dikerahkan setiap hari untuk Olimpiade, dengan puncaknya 45.000 untuk upacara pembukaan.
Paris telah menjadi sasaran serangan teror mematikan dalam dekade terakhir, dan beberapa pejabat Prancis melihat Olimpiade sebagai kesempatan bagi negara itu untuk pulih dari trauma bertahun-tahun.
Gangguan tersebut sangat berdampak pada stasiun Montparnasse di pusat kota Paris.
Di aula stasiun yang penuh sesak, Maiwenn Labbé-Sorin mengatakan dia menghabiskan berjam-jam terdampar di kereta sebelum kembali ke Paris.
“Kami bertahan selama dua jam tanpa air, tanpa toilet, tanpa listrik,” katanya. “Kemudian kami bisa keluar ke rel sebentar, lalu kereta kembali. Sekarang saya tidak yakin apa yang akan terjadi.”
Banyak penumpang di Gare du Nord, salah satu stasiun kereta tersibuk di Eropa, tengah mencari jawaban dan solusi pada Jumat pagi. Semua mata tertuju pada papan pesan pusat karena sebagian besar layanan ke Prancis utara, Belgia, dan Inggris Raya tertunda.
“Ini cara yang luar biasa untuk memulai Olimpiade,” kata Sarah Moseley, 42, saat mengetahui bahwa keretanya ke London terlambat satu jam.