Biaya regulasi mengancam pertumbuhan sektor perbankan di Nigeria – Tony Elumelu

Sektor perbankan Nigeria menghadapi tantangan signifikan yang dapat menghambat pertumbuhan dan inovasinya.

Tony Elumelu, Ketua UBA Group, mengatakan bahwa biaya regulasi dan kepatuhan yang tinggi memberikan tekanan yang tidak semestinya pada bank, yang berpotensi menghambat kemampuan sektor tersebut untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Nigeria. Ini menunjukkan bahwa sektor perbankan Nigeria menghadapi tantangan signifikan yang dapat menghambat pertumbuhan dan inovasinya.

Elumelu mengatakan hal ini dalam pidato utamanya di Konferensi Perbankan & Keuangan Tahunan CIBN ke-17 pada hari Selasa.

Ia mencatat bahwa meskipun sektor ini memiliki peran penting dalam perekonomian Nigeria, mempekerjakan jutaan orang dan mendukung banyak bisnis, tantangan regulasi tetap menjadi perhatian yang signifikan.

Ia menghimbau para pemangku kepentingan, termasuk lembaga pemerintah, badan regulator, dan lembaga perbankan, untuk terlibat dalam dialog yang bermakna guna menciptakan lingkungan yang lebih kolaboratif.

Elumelu mengatakan: “Sektor ini mempekerjakan jutaan orang, memberikan dukungan finansial penting bagi banyak bisnis, dan menghasilkan pendapatan bagi jutaan pemegang saham. Namun, sektor ini menghadapi tantangan yang menghambat pertumbuhan dan inovasinya, termasuk biaya regulasi dan kepatuhan yang tinggi.”

Masalah utama lainnya

Elumelu menangani beberapa masalah mendesak di luar tantangan yang dihadapi sektor perbankan.

Ia menyoroti kebutuhan penting bagi Nigeria untuk mengatasi kekurangan infrastruktur dan energi, dengan menekankan bahwa akses listrik yang andal sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi. Tanpa itu, industrialisasi dan pendidikan akan sangat terhambat, sehingga negara ini tidak dapat mengembangkan potensinya secara penuh.

Elumelu juga membahas krisis keamanan nasional, menyerukan tindakan tegas untuk memastikan keselamatan warga negara dan menarik investasi. Ia berpendapat bahwa lingkungan yang aman sangat penting bagi kemakmuran ekonomi, karena memungkinkan bisnis dan pertanian berkembang tanpa rasa takut.

Selain itu, pemberdayaan wirausahawan muda menjadi titik fokus. Elumelu menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung bagi kaum muda Nigeria untuk memulai bisnis, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Ia meminta pemerintah dan sektor swasta untuk berinvestasi dalam inisiatif kaum muda, memastikan bahwa peluang diciptakan secara lokal untuk membendung gelombang migrasi.

Elumelu mengakhiri dengan menyatakan dampak usaha bisnis dan filantropisnya melalui Heirs Holdings, UBA Group, dan Tony Elumelu Foundation. Entitas-entitas ini memberikan kontribusi signifikan terhadap listrik, kecukupan energi, penciptaan lapangan kerja, dan kewirausahaan pemuda di seluruh Afrika, yang mewujudkan visinya tentang Afrikapitalisme, yaitu pembangunan ekonomi yang didorong oleh sektor swasta untuk kebaikan sosial.

Apa yang harus Anda ketahui

Nairametrics sebelumnya melaporkan bahwa Bank Sentral Nigeria (CBN), bersama lembaga penegak hukum, akan memantau secara ketat upaya rekapitalisasi sektor perbankan Nigeria untuk mencegah masuknya pembiayaan gelap ke sektor tersebut.

Dalam surat edaran tersebut, CBN menegaskan niatnya untuk menerapkan peraturan anti pencucian uang yang ketat secara tegas. Dengan kerja sama lembaga penegak hukum terkait, bank tersebut bermaksud memastikan bahwa modal yang dihimpun selama proses rekapitalisasi bebas dari noda ilegalitas.

Bank diharuskan melakukan pemeriksaan penyaringan anti pencucian uang secara menyeluruh.

Ini termasuk Kenali Nasabah Anda (Know Your Customer/KYC), Uji Tuntas Nasabah, dan pemantauan transaksi mencurigakan untuk mencegah penggunaan dana gelap dalam proses rekapitalisasi.

Selain itu, Komisi Pemberantasan Ekonomi dan Kejahatan Keuangan (KPK) siap mengambil tindakan hukum terhadap para eksekutif puncak sektor perbankan Nigeria atas tuduhan kejahatan keuangan, termasuk pencucian uang dan praktik penipuan.

Fuente