Penasihat Keamanan Nasional (NSA) Ajit Doval menghadiri pertemuan Penasihat Keamanan Nasional (NSA) BRICS di Saint Petersburg, Rusia, di mana ia membahas tantangan keamanan modern, termasuk isu-isu yang terkait dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan terorisme. Doval menekankan perlunya upaya bersama dalam kerangka kerja BRICS untuk mengatasi ancaman-ancaman ini.

Selama paruh pertama sesi tersebut, Doval menyoroti pentingnya kerja sama internasional dalam menangani ancaman keamanan global yang terus berkembang, seperti kejahatan dunia maya dan terorisme. Di sela-sela pertemuan BRICS-NSA, Doval juga diharapkan akan mengadakan pertemuan bilateral dengan mitranya dari Rusia dan Cina, yang mungkin akan melanjutkan diskusi yang diadakan selama pertemuan puncak di Moskow pada bulan Juli.

Kelompok BRICS, yang secara tradisional terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, baru-baru ini telah berkembang hingga mencakup Arab Saudi, UEA, Iran, Mesir, dan Ethiopia, sehingga menjadikannya koalisi informal yang terdiri dari 10 negara. Pertemuan BRICS-NSA sebelumnya berlangsung di Johannesburg, Afrika Selatan, pada tahun 2023, di mana Doval mewakili India.

Pertemuan tersebut menyusul periode aktivitas diplomatik yang intens yang melibatkan India. Baru-baru ini, percakapan telepon Doval dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Narendra Modi berpusat pada inisiatif perdamaian, menyusul kunjungan bersejarah PM Modi ke Ukraina pada bulan Agustus. Selama kunjungannya ke Kyiv, Modi mengatakan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahwa “dialog dan diplomasi” adalah satu-satunya solusi yang layak untuk mengakhiri perang, dan menawarkan untuk menjadi penengah sebagai teman guna membina perdamaian antara Ukraina dan Rusia. “India tidak pernah netral dalam perang ini; kami berada di pihak perdamaian,” kata Modi dalam deklarasi bersama di Kyiv.

Kunjungan Modi ke Ukraina menyusul kunjungannya yang sangat penting ke Rusia, di mana pelukan publiknya dengan Presiden Putin menuai kritik dari negara-negara Barat dan Ukraina. Presiden Zelenskyy menggambarkan pertemuan Modi dengan Putin sebagai “kekecewaan besar dan pukulan telak bagi upaya perdamaian.”

Diterbitkan Oleh:

Akhilesh Nagari

Diterbitkan pada:

12 September 2024



Source link