Studi Australia tentang COVID jangka panjang dapat membuka peluang untuk menemukan vaksin dan pengobatan baru bagi mereka yang menderita virus tersebut

Sel khusus dengan memori panjang dapat membantu menghasilkan pengobatan virus corona baru berdasarkan terobosan penelitian di Australia.

Sebuah studi dari Institut Doherty menemukan ‘sel T’ memori yang mengenali COVID jangka panjang dapat terbentuk dan melawan infeksi berikutnya selama dua tahun.

Sel T melawan infeksi virus dengan membunuh sel yang terinfeksi dan dapat mengingat apa yang telah mereka temui.

Penelitian ini, yang menyasar area yang sebelumnya kurang diteliti yakni kekebalan terhadap COVID jangka panjang, menemukan sel-sel T tertentu dalam 31 orang yang diperiksa dapat mempertahankan fitur utamanya selama periode dua tahun.

Long-COVID merupakan kondisi kronis di mana orang yang tertular COVID-19 mengalami gejala dalam jangka waktu panjang.

Kondisi ini dapat memengaruhi hampir setiap bagian tubuh melalui kelelahan ekstrem, nyeri otot, berkurangnya nafsu makan, masalah tidur, dan sejumlah masalah lainnya.

Peneliti senior di Doherty Institute, Louise Rowntree, mengatakan penelitian ini merupakan kabar baik bagi para penderita COVID-19 jangka panjang, karena menunjukkan sel T mereka melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan.

‘Ini benar-benar berita positif bagi seseorang dengan COVID jangka panjang… sel-sel T mulai terbentuk dan bertahan,’ katanya kepada AAP.

Penelitian Australia dapat membantu pengobatan COVID jangka panjang, yang menyebabkan banyak masalah berkelanjutan

‘Pembentukan dan pemeliharaan sel-sel ini selama periode dua tahun benar-benar memberikan perlindungan terhadap infeksi berikutnya dan responsnya benar-benar baik setelah vaksinasi pertama mereka juga.’

Penelitian ini dapat membantu membentuk terapi dan vaksin masa depan untuk pasien COVID jangka panjang.

“Vaksin SARS-CoV-2 menstimulasi baik antibodi maupun respons sel T, jadi kami menindaklanjuti respons sel T dan sungguh menggembirakan bahwa kita perlu mencari terapi dan vaksin yang akan memicu baik antibodi maupun sel T,” kata Dr. Rowntree.

Sel-sel T tersebut dapat membantu melindungi saat virus bermutasi, sehingga dapat menawarkan perlindungan meskipun virus berubah seiring waktu.

Pada bulan Juni, pemerintah federal menginvestasikan $14,5 juta untuk penelitian COVID jangka panjang guna menghasilkan bukti yang lebih baik tentang pengelolaan kondisi yang efektif dalam masyarakat.

Uang itu akan digunakan untuk menyelidiki bagaimana orang mengalami COVID jangka panjang, dampaknya pada sistem kesehatan, penyebab dan uji coba nasional untuk mencoba mempercepat terapi.

Fuente