YouTube telah meningkatkan pangsa waktu menonton TV selama bertahun-tahun, meningkat hingga hampir 11% pada bulan Agustus, lebih banyak daripada layanan streaming atau programer linier mana pun, menurut Nielsen. Dalam waktu dekat, aplikasi TV terhubung milik raksasa video itu akan mengatur konten saluran sesuai dengan itu.
“Untuk membantu konten kreator kami tampil di TV, mereka akan segera dapat mengatur konten mereka ke dalam musim dan episode, sehingga memudahkan pemirsa untuk menonton TV baru yang wajib ditonton,” kata Kepala Produk YouTube Johanna Voolich dalam sebuah posting blog pada hari Rabu. “Kami membuat peningkatan lain pada pengalaman menonton TV dengan konten imersif yang diputar langsung dari saluran kreator, opsi langganan yang lebih sederhana, dan akses yang lebih mudah ke tautan dalam deskripsi.”
YouTube mengatakan banyak pembaruan akan diluncurkan secara global dalam beberapa bulan mendatang. Skema musim/episode akan hadir pada tahun 2025.
Postingan Voolich ditayangkan pada hari Rabu saat perusahaan tersebut menyelenggarakan acara tahunannya Made on YouTube, yang berfokus pada para kreator dan berbagai penyempurnaan produk yang ditujukan untuk meningkatkan karya mereka.
“Ruang keluarga telah menjadi area baru bagi para kreator yang semakin banyak menciptakan pengalaman yang dirancang khusus untuk layar lebar,” tulis Voolich. Ia mencatat peningkatan sebesar 30% dari tahun ke tahun dalam jumlah kreator yang memperoleh sebagian besar pendapatan YouTube mereka dari layar TV.
Bersamaan dengan peningkatan ruang keluarga, YouTube memperkenalkan sejumlah fitur baru yang dibangun di atas perangkat AI yang diperkenalkannya pada acara Made On tahun lalu. Perusahaan tersebut mengatakan akan meningkatkan penawaran “Dream Screen” yang memungkinkan kreator memanfaatkan AI untuk grafis, latar belakang, dan visual lainnya. Perusahaan tersebut akan mengintegrasikan model pembuatan video Google DeepMind, Veo, ke dalam YouTube Shorts akhir tahun ini. Pengalihbahasaan juga akan diperluas.
YouTube juga akan meluncurkan Komunitas, yang dalam postingan blog tersebut dijelaskan sebagai “pusat untuk mendiskusikan video, berbagi karya seni penggemar, terhubung dengan orang-orang yang memiliki pemikiran yang sama, dan membangun rasa memiliki yang kuat.” Akan ada juga fitur “Hype” baru yang memungkinkan pengguna dan sesama kreator untuk mempromosikan pendatang baru di platform tersebut.
“Kami tidak pernah lebih optimis tentang apa yang akan terjadi di masa depan saat kami terus berinovasi tanpa henti untuk komunitas global kami,” tulis Voolich. “YouTube adalah tempat kreativitas tumbuh subur, komunitas berkembang, dan bisnis tumbuh.”
