Kamis, 11 Januari 2024 – 01:08 WIB

Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menemui Wakil Menteri Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan, Mr. Sangwoo Park, guna membahas penyelesaian Feasibility Study (FS) dan pembiayaan pembangunan transportasi massal Light Rail Transit (LRT) di Bali.

Baca Juga:

Dianggap Bukan Usaha Hiburan, Bisnis Spa di Bali Tidak Kena Pajak 40-75 Persen

Menhub menyampaikan, pemerintah Indonesia berkomitmen membangun transportasi massal perkotaan untuk mengatasi masalah kemacetan di sejumlah wilayah Indonesia termasuk di Bali.

“Kami akan fokus untuk memulai pembangunan LRT Bali Tahap 1, yaitu dari Bandara Ngurah Rai hingga Central Park,” kata Menhub dalam keterangannya, Rabu, 10 Januari 2024.

Baca Juga:

Kim Jong Un Tak Ragu Musnahkan Korsel: Kami Tidak Berniat Menghindari Perang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Dia menjelaskan, pemerintah mengundang Korsel untuk bekerja sama membangun proyek transportasi massal berbasis rel pertama yang ada di Bali tersebut. Tahap Studi kelayakan (FS) dilakukan oleh Korea National Railways, dengan pembiayaan menganugerahkan dari Korea Exim Bank.

Baca Juga:

Gibran Ingatkan Relawan Tak Terlena Hasil Survei: Kita Harus Kerja Ekstra Keras

“FS-nya sudah dimulai pada Januari 2023 lalu, dan kami targetkan studinya sudah selesai pada April 2024,” ujar Menhub.

Budi Karya berharap, KNR yang memiliki pengalaman dan reputasi yang baik sebagai perusahaan kereta api di Korsel, dapat mendukung upaya penyelesaian FS sesuai tenggat waktu.

“Pengerjaan FS ini bukanlah suatu yang mudah, karena banyak aspek yang harus dipertimbangkan mulai dari teknis, finansial, dan institusional. Tapi kami yakin FS ini dapat kita selesaikan dengan baik,” kata Menhub.

Terkait dengan pembiayaannya, Menhub mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah juga masih terus membahas berbagai skema. Antara lain memanfaatkan Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) Pinjaman, serta Kemitraan Pemerintah Swasta (PPP).

“Kami meminta dukungan penuh Pemerintah Korsel kepada pihak Eximbank, KNR, dan pihak terkait lainnya, sehingga Bali dapat menikmati transportasi massal yang lebih baik,” kata Budi Karya.

Di sektor udara, Menhub juga mengundang Korsel untuk meningkatkan frekuensi penerbangan langsung (penerbangan langsung) dari Korea ke Indonesia, khususnya ke Batam dan Bali.

“Diharapkan kerja sama pengelolaan Bandara Batam dengan pihak Incheon dari Korea dapat ditingkatkan,” ujarnya.

Diketahui, dalam kunjungannya kali ini, Menhub juga bertemu dengan CEO Korea National Railway (KNR), Mr. Hanyoung Kim, dan CEO Korea Exim Bankz Mr. Hee-Seung Yoon. Selain itu, Menhub juga mengunjungi Depo Kereta Api bawah tanah (bawah tanah) dari Seoul.

Halaman Selanjutnya

“Pengerjaan FS ini bukanlah suatu yang mudah, karena banyak aspek yang harus dipertimbangkan mulai dari teknis, finansial, dan institusional. Tapi kami yakin FS ini dapat kita selesaikan dengan baik,” kata Menhub.

Halaman Selanjutnya



Fuente