Gedung Putih menjadi tuan rumah acara Ramadhan yang sederhana di tengah kritik terhadap kebijakan Biden mengenai Israel

Gedung Putih mengadakan jamuan buka puasa pada hari Selasa untuk merayakan bulan suci Ramadhan, setelah beberapa tamu menolak karena frustrasi di komunitas Muslim atas kebijakan presiden AS mengenai perang Israel-Gaza.

Presiden Joe Biden bertemu dengan para pemimpin Muslim sebelum mengadakan makan malam kecil dengan pejabat Muslim dari pemerintahannya, ibu negara Jill Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris serta suaminya.

“Presiden Biden akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin komunitas Muslim untuk membahas isu-isu penting bagi komunitas,” kata sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan pada hari Selasa, menjelaskan bahwa para pemimpin ini lebih memilih pertemuan daripada makan malam.

Gedung Putih “menyesuaikan formatnya agar responsif,” katanya.

Salah satu peserta, Dr. Thaer Ahmad, seorang dokter yang menghabiskan setidaknya tiga minggu di Gaza, mengatakan kepada CNN bahwa dia meninggalkan pertemuan hari Selasa sebelum pertemuan itu berakhir.

“Untuk menghormati komunitas saya, untuk menghormati semua orang yang menderita dan terbunuh dalam proses tersebut, saya harus meninggalkan pertemuan tersebut,” kata Ahmad.

Ahmad menyatakan bahwa “tidak banyak reaksi” dari Biden. “Dia sebenarnya bilang dia mengerti, dan saya pergi,” kata Ahmad kepada CNN.

Peristiwa ini sangat kontras dengan Mei lalu, ketika Biden menjadi tuan rumah resepsi Idul Fitri untuk menandai berakhirnya Ramadhan. Lusinan peserta bersorak untuk Biden di Gedung Putih ketika dia mengatakan kepada orang-orang, “Ini rumah Anda.”

Di antara anggota Kongres Muslim yang berpartisipasi dalam acara ini adalah Perwakilan Ilhan Omar dan Rashida Tlaib. Mereka kini menjadi salah satu kritikus paling vokal terhadap kebijakan Biden di Gaza.

Emgage Action, sebuah kelompok advokasi Muslim Amerika, mengatakan mereka menolak undangan makan malam pada hari Selasa, dengan alasan “bantuan militer tanpa syarat yang terus menerus dari Biden kepada Israel,” yang menurut mereka telah menyebabkan “bencana kemanusiaan dalam skala besar.”

Fuente