Selasa, 11 Juni 2024 – 18:44 WIB

Jakarta – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengirim kode keras siap berkoalisi dengan partai manapun termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam menghadapi Pilkada Jakarta 2024.

Baca Juga:

HP Sekjen Hasto yang Disita KPK Berisi Strategi PDIP di Pilkada, Pengacara Curiga Motifnya Ini

Wacana koalisi antara PKS dan PDIP terus membetot perhatian masyarakat setelah kedua partai mengaku tertarik mengusung Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024.

“Saya kira PKS tidak pernah bermusuhan dengan partai apa pun yang ada di Indonesia ini,” kata Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 11 Juni 2024.

Baca Juga:

Pimpinan KPK Target Satu Minggu Ini Harun Masiku Ditangkap!

Kampanye Akbar Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di JIS

Jazuli menyadari PKS memiliki platform yang berbeda dengan PDIP. Namun, secara garis besar PKS dan PDIP mempunyai kesamaan pandang mengenai konstitusi negara.

Baca Juga:

Penampakan Edy Rahmayadi Terobos Hujan untuk Ikut Uji Kelayakan Pilkada di DPP PKB

Menurut Jazuli, PKS dan PDIP juga sudah pernah menjalin kerja sama di ajang kontestasi politik pada masa-masa sebelumnya. “Cek siapa yang mencalonkan wali kota Solo waktu zaman Pak Jokowi: PKS salah satunya bersama PDIP. Jadi, bukan hal yang tabu, bukan masalah,” ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah, pakar ilmu politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat menyebut terdapat kemungkinan mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didukung oleh PDIP untuk berkontestasi di Pilkada Jakarta.

“Iya, dimungkinkan terjadi. Apalagi kemudian kedua elite sudah lempar wacana ya, baik Puan (Ketua DPP PDIP Puan Maharani) maupun dari pihak Anies sendiri itu saling terlihat tidak berseberangan,” kata Cecep saat dihubungi dari Jakarta, Selasa, 11 Juni 2024.

Ilustrasi simbol bendera PDIP saat Peringatan puncak Bulan Bung Karno 2023 di GBK

Ilustrasi simbol bendera PDIP saat Peringatan puncak Bulan Bung Karno 2023 di GBK

Selain itu, ia menyebut kemungkinan PKS untuk mendukung Anies di Pilkada Jakarta. Menurut dia, hal tersebut dapat terjadi karena popularitas maupun rekam jejak Anies.

“Kemudian juga di Pilpres kemarin angkanya (perolehan suara, red.) juga lumayan, maksudnya setelah Prabowo ya, dan Prabowo sudah jadi presiden. Jadi, kemungkinan, ya, Anies besar juga suara di sana (Jakarta, red.) kalau mau maju,” ujar Direktur Eksekutif Indonesian Strategic Research (ISR) itu.

Ia mengatakan bahwa bila koalisi PDIP dan PKS untuk mengusung Anies terwujud, maka potensi menang menjadi gubernur Jakarta terpilih besar.

Puan Maharani dalam Rakernas V PDI Perjuangan

Puan Maharani dalam Rakernas V PDI Perjuangan

“Kita tahu partai di DPRD Jakarta saat ini yang terbesar adalah PKS, disusul oleh PDIP, dan Gerindra. Jadi, dibayangkan kalau memang itu bergabung PKS-PDIP, itu menandakan Anies dapat dukungan politik yang besar,” katanya.

Ia menilai potensi tersebut dapat terwujud karena kedua partai juga memiliki mesin politik yang bekerja dengan baik.

“Akan tetapi, di luar itu semua, ya, kalau benar itu terjadi, itu menandakan sebenarnya tidak ada lagi partai yang basis ideologinya relatif kuat di Indonesia. Kan selama ini PDIP sendiri terlihat amat jauh, anti-Anies gitu ya,” ujarnya. (ant)

Halaman Selanjutnya

Dalam kesempatan terpisah, pakar ilmu politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat menyebut terdapat kemungkinan mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didukung oleh PDIP untuk berkontestasi di Pilkada Jakarta.

Halaman Selanjutnya



Fuente