Presiden BJP JP Nadda dan ketua Sel IT partai Amit Malviya telah dipanggil oleh Polisi Bengaluru atas ‘postingan yang tidak menyenangkan’ yang dibuat oleh unit partai Karnataka. Pemberitahuan dikeluarkan kepada para pemimpin oleh Petugas Investigasi Polisi Dataran Tinggi di Bengaluru pada hari Rabu.

JP Nadda dan Amit Malviya diberi waktu seminggu untuk hadir di hadapan Polisi Bengaluru sehubungan dengan video tersebut.

Ketika ditanya tentang panggilan polisi yang dikeluarkan kepada para pemimpin BJP, Menteri Dalam Negeri Karnataka G Parameshwara mengatakan postingan media sosial tersebut sama saja dengan menyerang undang-undang tertentu yang bertentangan dengan perbedaan komunal.

Begitu mereka (Nadda dan Malviya) datang dan memberikan pernyataan atau membenarkan pernyataannya, kita lihat apa yang perlu diambil, ujarnya.

Perkembangannya terjadi sehari setelahnya KPU bertanya kepada situs mikroblog X untuk segera menghapus postingan yang dibagikan oleh unit BJP Karnataka.

“Saya diarahkan untuk menginformasikan bahwa jabatan ‘BJP4Karnataka’ melanggar kerangka hukum yang ada. FIR telah terdaftar dalam masalah ini. Perlu diketahui lebih lanjut bahwa Ketua Pejabat Pemilihan, Karnataka melalui Divisi Kejahatan Dunia Maya, Bengaluru telah sudah mengarahkan X pada 05.05.2024 untuk menghapus postingan yang tidak pantas tersebut. Namun, postingan tersebut belum dihapus,” bunyi surat panel jajak pendapat.

Sebelumnya, sebuah FIR didaftarkan terhadap mereka dan kepala unit BJP Karnataka OLEH Vijayendra karena memposting video di media sosial yang konon menunjukkan Kongres mendukung Muslim dalam politik reservasi.

Video yang diposting oleh BJP Karnataka menunjukkan pemimpin Kongres Rahul Gandhi dan Ketua Menteri negara bagian Siddaramaiah memberikan dana yang lebih besar kepada umat Islam, dibandingkan dengan SC, ST, dan OBC.

Diterbitkan oleh:

Rishabh Sharma

Diterbitkan di:

8 Mei 2024



Source link